Apa Itu Big Data dan Cara Kerja Big Data
Mengumpulkan dan menganalisis data dari internet adalah fitur signifikan dari perusahaan besar di seluruh dunia. Proses semacam ini diperlukan bagi perusahaan-perusahaan ini untuk menentukan tren masyarakat saat ini dan kebutuhan mereka yang relevan. Dari menganalisis data yang dikumpulkan, perusahaan dapat membuat prediksi pasar dan pola perilaku pengguna saat ini. Ketika perusahaan terus beradaptasi dengan tren terbaru dari pasar, proses pengumpulan data dapat dianggap sebagai kegiatan rutin bagi perusahaan-perusahaan ini. Di bidang manajemen data, salah satu istilah yang paling umum digunakan adalah big data. Tapi, apa itu big data? Jika Anda masih belum mengenal istilah big data, maka ada baiknya jika Anda perhatikan pembahasan dari apa itu big data dan cara kerja big data.
Mengenal Istilah Big Data
Pengertian Big Data
Big data adalah istilah yang memiliki arti sebagai suatu bidang kegiatan di mana orang menganalisis dan mengekstraksi informasi dari beberapa set data kompleks yang sangat rumit untuk dikerjakan dengan perangkat lunak pemrosesan jenis data tradisional.
Kompleksitas set data dapat memperbesar kemungkinan tingkat penemuan palsu/false discovery rates (FDR) dan kekuatan statistik. Terlepas dari kerumitannya, perusahaan akan mencari informasi yang paling berguna setelah set data ini dinilai.
Pengertian singkatnya, big data adalah kumpulan data dengan ukuran besar dan kompleks serta rumit dan tidak terstruktur, membutuhkan infrastruktur yang memadai, sumber daya manusia, dan beragam software untuk bisa digunakan menjadi data yang bisa membantu perkembangan perusahaan.
Karakteristik Big Data
Untuk memahami lebih dalam apa itu big data, Anda harus memahami dulu apa yang membuat sebuah data dikategorikan sebagai big data. Ketika membahas mengenai big data, ada empat konsep dasar yang menggambarkan karakteristik big data, antara lain:
- Volume (jumlah atau volume data yang dihasilkan dan disimpan, dimana ukuran data menentukan nilai dan wawasan potensial)
- Velocity (kecepatan generasi prosesi data untuk memenuhi tujuan analisis)
- Variety (jenis dan sifat data, yang dapat membantu orang untuk menggunakan hasil wawasan dari proses analisis)
- Veracity (definisi luas dari big data, yang mengacu pada kualitas sumber data dan nilai data yang sangat penting untuk proses analisis yang akurat)
Karena karakteristiknya, big data merupakan aspek penting dari proses pengambilan keputusan banyak perusahaan. Ini adalah preposisi yang disepakati bersama di dunia bisnis bahwa satu set data tidak ada artinya jika tidak digunakan dengan benar, terlepas dari berapa banyak atau akurat set data itu.
Oleh karena itu, pernyataan bahwa perusahaan yang paling sukses adalah mereka yang berhasil mengalahkan pesaing mereka dalam mencari data yang paling bermanfaat tidak sepenuhnya benar. Karena kerahasiaan data juga sama pentingnya dalam konteks ini, dan perusahaan akan melakukan apa saja dengan jangkauannya untuk mempertahankan formula kesuksesan mereka.
Tempat Menemukan Big Data
Setelah mengetahui apa itu big data, sekarang Anda perlu mengetahui dimana Anda dapat mengumpulkan data: salah satu jawaban yang pasti adalah internet. Perkembangan dari internet di era modern inilah yang mendorong munculnya Big Data.
Ini terjadi karena internet menjelma menjadi tempat penyimpanan data yang efektif dalam jumlah yang banyak dengan tetap melakukan management data yang baik. Nah, berikut ini adalah beberapa sumber sumber kumpulan data yang bisa Anda gunakan.
Penggunaan Internet
Penggunaan internet akan memberikan berbagai macam big data baru di setiap harinya. Hal ini dikarenakan peran big data dalam mengakses berbagai mesin pencarian dalam menemukan informasi yang dibutuhkan setiap harinya. Semua data yang dicari tersebut nantinya akan disimpan dalam mesin pencarian dalam bentuk big data.
Kemunculan Internet of Things (IoT) juga membuat internet penuh dengan big data. Data-data tentang penggunaan sebuah barang, kondisi, serta informasi-informasi lainnya kini dapat ditemukan dengan relatif mudah di internet.
Smartphone
Smartphone adalah perangkat yang sering digunakan untuk menyimpan berbagai data. Beragam aplikasi yang diinstal, menjadi penyumbang terbesar untuk data yang ada pada ponsel tersebut. Akan ada banya informasi yang bisa diambil dari penggunaan smartphone secara keseharian.
Media Sosial
Aliran data bisa datang dari social media. Puluhan ribu data semi terstruktur sepeti foto, video, dokumen dan lain sebagainya dianggap sebagai big data yang begitu banyak dari segi volume. Bahkan hal yang satu ini juga menyimpan jutaan kontak.
Bagaimana Cara Kerja Big Data?
Setelah mengetahui apa itu big data, lanjut ke cara kerja big data. Dalam praktiknya, set data dalam big data dapat bervariasi. Mereka dapat dikelompokkan misalnya dari indeks pencarian Google ke daftar harga produk Amazon dan lainnya. Karena kedua perusahaan ini merupakan perusahaan yang paling terkenal di dunia, maka wajar untuk menggunakan basis data yang sangat besar untuk menyimpan banyak data penggunanya.
Data yang tersimpan akan dapat membantu Google dalam memaksimalkan proses hasil pencarian, begitu juga dengan Apple dalam mengelola margin harga yang paling layak bagi pelanggannya. Selain itu, jenis manfaat ini hanyalah contoh kecil dari keseluruhan manfaat yang ditawarkan big data untuk memperpanjang masa hidup perusahaan-perusahaan ini.
Cara Memperlakukan Big Data
Untuk bisa memanfaatkan big data dengan baik, Anda juga harus paham bagaimana cara memperlakukan big data ini. Di bawah ini adalah cara yang bisa Anda ikuti untuk bisa memperlakukan data ini dengan tepat.
Integrasi Data
Satu hal yang membedakan data yang masih tradisional dengan Big Data adalah penanganannya. Jenis data tradisional akan menggunakan metode “ETL” (extract transform and load), sedangkan cara pengolahan big data jauh lebih rumit. Ini dikarenakan big data terdiri dari sekumpulan input yang berbeda dan harus diproses sebelum benar-benar bisa diolah.
Contohnya Anda bisa mengumpulkan data berupa komentar konsumen di social media perusahaan, data foto-foto konsumen dengan produkmu di social media, atau traffic di website secara real time. Kumpulan data ini akan diproses dan mendapatkan format yang seragam, setelah itu barulah data tersebut bisa digunakan untuk analis.
Manage
Satu hal yang harus bisa menjadi perhatian Anda dalam menangani data yang besar ini adalah cara menyimpan data tersebut. Ada banyak piihan yang bisa Anda gunakan, mulai dari cloud storage hingga penyimpanan dalam hardware.
Baca juga: Pentingnya Mengelola Data Pelanggan dengan Teknologi Baru
Analisis Data
Kegiatan ini juga bisa disebut dengan sebutan Big data analytics. Ini adalah proses pengujian set data yang besar untuk menemukan pola tersembunyi, korelasi yang sebelumnya tidak diketahui, tren dari pasar, preferensi para pelanggan dan berbagai informasi bisnis lainnya.
Hasil dari analisa dari data yang tersedia dapat membantu kegiatan pemasaran menjadi lebih efektif, membuka peluang pendapatan yang baru, memberikan pelayanan yang lebih baik kepada pelanggan, meningkatkan efisiensi operasional, dan berbagai keunggulan kompetitif dan keuntungan bisnis lainnya.
Saat ini, jenis data yang besar ini adalah sebuah modal yang penting bagi perusahaan. Dengan mengolah data ini, Anda akan bisa memenuhi kebutuhan dalam menghasilkan sebuah keputusan bisnis yang jauh lebih akurat sekaligus tepat. Untuk memutuskan hal tersebut, kegiatan mengolah data yang menyeluruh, berwawasan dan berpola akan diperlukan untuk menemukan keputusan yang tepat.
Sisi Gelap Big Data
Namun, banyak yang menyadari sisi gelap dari big data selama beberapa tahun terakhir. Meskipun benar bahwa big data menawarkan prediksi pasar dan strategi bisnis yang lebih akurat, tantangan baru juga muncul. Big data memiliki sebuah kekurangan, yaitu hasil yang tidak diinginkan bisa terbawa oleh hasil dari proses analisis big data.
Sebagai contoh, banyak kekhawatiran bahwa database yang tidak aman dari set data yang dikumpulkan akan menyebabkan pelanggaran privasi dan keamanan bagi pemiliknya. Jutaan profil pengguna senilai miliaran dolar dapat disalahgunakan hanya untuk mendapatkan uang tambahan bagi pelaku.
Pelanggaran keamanan profil pengguna juga dapat merugikan masyarakat dan pemerintah. Kepercayaan kepada pemerintah dan penyedia basis data dapat menurun dengan sendirinya jika terjadi pelanggaran keamanan data utama. Skandal data Facebook-Cambridge Analytica pada tahun 2018 adalah momen bagi banyak orang karena peristiwa tersebut memperlihatkan bahwa semua orang rentan terhadap orang lainnya.
Fakta bahwa data profil pengguna digunakan secara massal untuk tujuan politik tanpa persetujuan mereka telah menyebabkan gelombang ketidakpercayaan masyarakat terhadap keamanan data saat ini. Hal ini pada akhirnya menghasilkan kesadaran yang lebih tinggi terhadap keamanan data dan keadilan algoritmik dari sebelumnya.
Pada akhirnya, tantangan utama bagi pengguna big data adalah untuk memastikan profitabilitas maksimum dan keamanan data untuk mencegah kerugian di masa depan. Meskipun sangat mengagumkan bagi perusahaan untuk mendapatkan lebih banyak pendapatan melalui analisis big data, mereka juga harus berurusan dengan aspek etis dari big data.
Karena keamanan data adalah topik yang sangat sensitif, kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan-perusahaan ini akan mengalami penurunan jika data mereka tidak aman. Selain itu, mengingat peristiwa baru-baru ini, penting bagi perusahaan untuk meningkatkan keamanan data pengguna mereka lebih dari sebelumnya.
Data crawling dapat juga dipakai untuk proses mengklasifikasikan profil pelanggan, ketahui profil pelanggan dan calon debitur dengan PROFIND. Profind adalah sistem EKYC buatan AdIns yang berguna untuk mempercepat proses customer profiling.
Itulah dia sekilas pembahasan tentang apa itu big data dan cara kerja big data. Big data adalah kumpulan data dengan karakteristik yang membedakannya dari jenis data yang lain. Untuk menggunakan big data demi urusan bisnis, penting bagi Anda memahami dengan baik apa itu big data dan cara pengolahannya. Selain itu, Anda juga harus tahu dimensi etis ketika berurusan dengan big data agar tidak menyalahi atau melanggar aturan yang ada terkait privasi dan lainnya yang berlaku.