Hal-hal yang Perlu Anda Ketahui tentang Yield Multifinance
Bila diartikan ke dalam bahasa Indonesia, yield sama dengan imbal hasil. Secara harfiah, yield adalah persentase yang menunjukkan tingkat pengembalian sebuah investasi dalam jangka waktu tertentu. Persentase ini menunjukkan berapa banyak dividen dan keuntungan yang bisa didapatkan dalam investasi.
Minimum yield multifinance biasanya diaplikasikan ke dalam instrumen investasi seperti saham dan obligasi. Berbeda dengan pemahaman yang beredar, sebetulnya yield dipengaruhi oleh dividen dan suku bunga. Yield yang tinggi umumnya menandakan bahwa investasi tersebut menguntungkan sekaligus tidak begitu berisiko, begitu juga sebaliknya. Namun, ini bukanlah satu-satunya faktor dan akurasinya pun bukan 100%.
Fungsi yield
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, yield ini sangat berguna bagi para investor dalam menentukan ke mana uang mereka akan diinvestasikan. Banyak orang percaya bahwa nilai yield yang tinggi menandakan peluang yang lebih besar untuk meraup keuntungan.
Selain membantu investor dalam berinvestasi, yield juga bisa dijadikan patokan atau acuan untuk memahami lebih jauh kondisi keuangan sebuah perusahaan. Perlu Anda ketahui, yield yang meningkat bisa saja terjadi karena dividen yang dibayarkan ke pemegang saham semakin besar atau harga investasi yang menurun.
Pembayaran dividen yang semakin besar umumnya menjadi indikator bahwa perusahaan tersebut memiliki pendapatan yang semakin besar juga. Akan tetapi, hal ini akan menyebabkan harga investasi semakin tinggi, sehingga yield pun akan ada di nominal yang konsisten tanpa peningkatan yang signifikan. Jika kenaikan dividen terjadi tanpa lonjakan harga investasi, ini bisa jadi pertanda bahwa ada abnormality dalam cash flow perusahaan tersebut.
Melalui informasi yang didapat dari yield, Anda bisa menentukan mana perusahaan yang sehat dan tidak sehat secara keuangan. Maka dari itu, ada baiknya untuk belajar bagaimana cara menghitung yield.
Cara menghitung yield
Yield bisa dihitung dengan cara yang mudah, formula yang digunakan pun tidak serumit yang dibayangkan. Selama Anda mengetahui dividen, suku bunga, dan harga awal investasi, Anda dapat menghitungnya sendiri. Berikut formula menghitung yield.
Yield = Realized return Principal amount
Pertama-tama, hitung dulu jumlah kenaikan harga per lembar saham dan dividen yang dibayarkan per lembar saham. Kemudian, jumlah ini dibagi dengan harga awal investasi.
Contoh, Anda membeli saham seharga Rp10,000 per lembar. Kemudian, dividen yang dibayarkan adalah Rp2,000 per lembar. Kini, harga saham tersebut meningkat menjadi Rp12,000 per lembar. Maka, cara menghitung yield dari saham tersebut adalah sebagai berikut.
Yield = {2,000 + (12,000-10,000)} 10,000
Yield = 0,4 = 4%
Cukup mudah, bukan? Hasil dari perhitungan di atas menunjukkan bahwa saham perusahaan tersebut memiliki yield sebesar 4%, masih masuk ke dalam minimum yield multifinance. Yield sendiri bisa digunakan dalam investasi saham dan obligasi. Selain formula ini, ada beberapa jenis yield yang beredar serta digunakan oleh perusahaan-perusahaan multifinance.
Jenis yield
Dalam investasi saham, ada dua jenis yield yang digunakan, yakni yield on cost (YOC) dan yield terkini (current yield). Jenis yield on cost menghitung perbandingan dividen per lembar yang kini dibayarkan dengan harga awal saat membeli investasi. Ini juga jenis yield yang formulanya dibahas sebelumnya. Sedangkan yield terkini menghitung perbandingan dividen dengan harga investasi terkini, bukan harga investasi saat awal dibeli.
Untuk yield dalam investasi saham, biasanya menggunakan jenis nominal yield yang menghitung perbandingan bunga tahunan dengan nilai nominal obligasi. Selain itu, ada juga yield to maturity dan yield to worst. Yield to maturity menghitung total uang yang akan didapat jika obligasi tersebut dipegang hingga akhir jatuh tempo. Sesuai namanya, yield to worst menghitung yield terkecil yang bisa didapat dari obligasi tersebut.
Minimum yield yang baik
Setelah mengetahui apa itu yield, muncul pertanyaan baru, berapakah minimum yield multifinance yang dianggap baik? Sebetulnya, hal ini tidak ada yang bisa memastikan, mengingat yield sendiri dapat berubah sewaktu-waktu. Namun, sebagai patokan, minimum yield multifinance adalah sekitar 4%-6%. Yield dengan persentase yang kurang dari itu tidak dianggap menguntungkan bagi banyak investor.
Bagi perusahaan multifinance, kelancaran operasional bisnis sangat mempengaruhi yield saham perusahaan. Tentunya, perusahaan yang memiliki yield melebihi minimum yield multifinance akan semakin berpotensi untuk menerima suntikan dana dari investor. Oleh karena itu, Anda memerlukan sebuah sistem terintegrasi khusus perusahaan multifinance, yakni CONFINS. Core system ini memiliki berbagai fitur dan modul canggih yang bersifat high performance