Era Digital, AdIns Adakan Seminar AdIns Executive Business Gathering 2019 Bagi untuk Peningkatan Bisnis dan Teknologi Berkelanjutan
Indonesia saat ini sedang dalam tahap perkembangan menuju era serba digital. Hal positif yang bisa diambil dari adanya perkembangan era digital ini bisa mempengaruhi tingkat efektivitas dan efisiensi kegiatan sehari-hari. Namun, untuk mencapai sebuah zaman teknologi serba digital dibutuhkan banyak persiapan.
Oleh karena itu, Adicipta Inovasi Teknologi (AdIns) mengadakan seminar bertajuk AdIns Executive Business Gathering 2019 yang memiliki fokus pada perkembangan era teknologi dan efeknya dalam bidang bisnis dan juga urusan pribadi.
Acara yang bertempat di Hotel JW Marriott, Jakarta pada tanggal 14 November 2019 ini mengundang beberapa profesional yang telah mengaplikasikan kegunaan teknologi pada pekerjaan yang mereka tekuni. Acara tersebut memberikan banyak insights yang sangat berguna bagi setiap orang untuk belajar bagaimana seharusnya mengoptimalkan teknologi untuk peningkatan bisnis.
Penggunaan Teknologi untuk Menganalisis Pelanggan di Era Milenial
Pembicara pertama adalah Tobias Hartono yang merupakan seorang Head of CONFINS Cloud AdIns. Dalam kesempatan ini, beliau mengungkapkan bahwa, “Pertumbuhan transaksi internet di Indonesia meningkat enam kali lipat selama empat tahun terakhir dan akan menembus 18M USD di tahun 2025 nanti.” Hal ini berhubungan dengan peran para millennials sebagai pengguna e-commerce di Indonesia. Tobias Hartono pun membagikan cara untuk menganalisis customer behavior dengan efektif dan efisien dalam memberikan decision credit.
Beliau menerangkan bahwa dalam melakukan analisis tersebut, haruslah menggunakan variabel berikut: pengguna berdasarkan umur, pengguna berdasarkan penghasilan, pengguna berdasarkan area, penggunaan internet, dan pembayaran menggunakan uang digital. Selain itu, beliau juga menyebutkan keuntungan dari analisis customer behavior change ini.
Tobias Hartono mengungkapkan bahwa dengan adanya data-data sekunder di atas, perusahaan multifinance bisa menjalankan pengambilan semua data pengguna untuk diolah dan dimanfaatkan sebagai insight yang dapat mendorong perusahaan multifinance dalam menganalisis kredit yang diberikan.
Meningkatkan Keunggulan Kompetitif Bisnis dengan Sistem yang Adaptif
Kini kita tengah dihadapkan pada era transformasi digital. Bahkan tidak berlebihan rasanya menyebut Indonesia sebagai digital first nation. Hal ini disampaikan oleh salah satu pembicara pada acara AdIns Executive Business Gathering 2019, Ivan Cristian. Berdasarkan data yang tersedia, Head of Product Development CONFINS AdIns ini menyebutkan bahwa Indonesia merupakan populasi terbesar di Instagram, dengan pengguna mencapai 57 juta orang. Bisa dibilang bahwa Indonesia adalah negara dengan persaingan bisnis yang kompetitif.
Selain itu, Ivan Cristian juga menyebutkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perkembangan bisnis di dunia digital agar bisnis bisa unggul melalui pemanfaatan data. Hal tersebut termasuk fraud detection, credit storing, purpose of financing sesuai aturan OJK, mengatur dan monitor SLE, dan kriteria sistem yang adaptif. Dengan mengaplikasikan sistem bisnis yang adaptif, bisa diubah, dan di-custom dengan cepat, maka sistem bisnis mampu meningkatkan keunggulan di pasar.
Efek Teknologi 5G Pada Mobile Customer Behavior
Rolensa Mandeno, Head of Mobile Business AdIns, merupakan salah satu pembicara pada topik Expecting 5G Technology on Mobile Customer Behavior. Rolensa Mandeno membahas tentang pentingnya 5G dalam kehidupan, “Inilah era di mana mobile menjadi sangat penting. Kemudian kita bersiap menghadapi era baru, era 5G, era mobile application itu akan menjadi hal yang tidak terpisahkan dari kita.”
Lebih jauh lagi, beliau menjelaskan beberapa hal mengenai implementasi 5G dan efeknya pada pengguna. Hal ini dimulai dari keuntungan adanya 5G, efeknya pada pengguna smartphone, cara mengaplikasikan teknologi 5G di Indonesia, serta efek teknologi 5G pada industri. Adanya teknologi 5G di Indonesia tidak hanya memberikan beragam manfaat bagi individu, tapi juga dalam industri bahkan bagi sistem pemerintahan. Rolenso Mandeno menjelaskan bahwa 5G mampu mengubah perilaku manusia dan juga bagaimana harus mempersiapkannya.
Era Revolusi Industri 4.0 Berikan Kemudahan dalam Segala Aktivitas
Ali Naga Saputra, Head of IT Services Business, diundang sebagai salah satu pembicara pada topik Facing the Era of Service 4.0. Beliau memiliki pendapat bahwa, “Era yang lebih modern dinamakan era of efficient, segala sesuatu dilakukan dengan efisien dibantu dengan teknologi yang namanya internet. Semua jaringan yang ada di dunia, semuanya sudah terhubung menjadi satu.”
Ali Naga Saputra menjelaskan bahwa saat ini Indonesia sedang menuju tahapan teknologi lebih lanjut dari yang awalnya era self-service berubah menjadi era seamless. Oleh karena itu, perusahaan dan individu harus lebih adaptif dengan menggunakan empat kunci utama IT di era revolusi industri 4.0. Beliau menyebutkan empat kunci utama agar IT berubah menjadi smart IT, cost effective, scalable, emerging technolgy, dan bersifat agile atau cepat dalam beradaptasi.
Pada era Revolusi Industri 4.0, Ali Naga Saputra berpendapat bahwa IT bukanlah akhir dari sentuhan perkembangan teknologi. IT perlu dikembangkan lagi menjadi smart IT agar bisa memberikan manfaat keberlanjutan bagi kehidupan sehari-hari.