Apa Itu Bandwidth, Fungsi, dan Bagaimana Cara Mengukurnya?
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi di dunia kerja juga mempengaruhi proses kerja di kantor, sehingga dibutuhkan koneksi internet yang lancar. Salah satu komponen internet yang harus diperhatikan adalah bandwidth. Volume bandwidth ini harus diukur dengan tepat agar proses komunikasi dan transfer data secara online bisa berjalan lancar.
Sebenarnya, apa itu bandwidth dan bagaimana cara mengukur komponen koneksi internet yang satu ini? Agar lebih paham, bacalah penjelasan tentang bandwidth dari artikel ini.
Pengertian Bandwidth
Bandwidth atau lebar pita adalah parameter yang menunjukkan jumlah pertukaran data yang digunakan dalam satuan bit per second (bps). Intinya, bandwidth ini merupakan jumlah data maksimum dalam proses upload (pengiriman) dan download (penerimaan) yang dihitung per detiknya. Biasanya, pengukuran bandwidth ini dilakukan dengan menghitung jumlah traffic dan ukuran konten dalam suatu website secara keseluruhan.
Ibaratnya, bandwidth adalah jalan raya yang lebar, dan kendaraan yang melintasinya adalah data yang masuk ke dalam bandwidth tersebut. Apabila data yang masuk ke dalam bandwidth sedikit, trafik internet yang dihasilkan semakin lancar. Begitu pula sebaliknya, kalau data yang masuk ke bandwidth semakin banyak, trafik internet pun menjadi macet, atau sering dikenal dengan istilah lagging.
Baca juga: Mari Mengenal Komputer Server
Bandwidth vs Kecepatan Internet (Speed)
Tidak sedikit yang menganggap bandwidth memiliki arti yang serupa dengan kecepatan jaringan internet. Walaupun sedikit mirip tapi keduanya sangatlah berbeda.
Dari pengertian bandwidth di atas, sebenarnya dapat disimpulkan bahwa bandwidth adalah kapasitas atau kuota maksimum yang bersifat tetap dari kecepatan. Sedangkan kecepatan internet mengacu pada tingkat kecepatan transfer data itu sendiri.
Sebagai contoh, terdapat jaringan internet Wi-Fi dengan kecepatan transfer hingga 50 Mbps. kemudian, Anda ingin streaming, bermain game, dan download file secara bersamaan di 10 perangkat. Nah, jaringan internet Wi-Fi tersebut bisa membagi kecepatan transfer dengan rata pada ke 10 perangkat. Sehingga, masing-masing perangkat dapat mengakses layanan dengan kecepatan 5 Mbps karena kuota maksimum bandwidth adalah 50 Mbps.
Fungsi Bandwidth
Setelah memahami apa itu bandwidth, selanjutnya Anda juga perlu memahami seperti apa fungsi dari bandwidth?
Ada tiga fungsi bandwidth yang sangat bermanfaat dalam proses transfer data, yaitu:
1. Mengukur Media untuk Mengirimkan Data
Bandwidth berfungsi untuk mengukur media atau jalur transfer data dalam suatu komputer atau jaringan yang ada di dalamnya. Ukuran bandwidth ini sering dijadikan salah satu parameter dalam memilih provider internet. Apabila jumlah bandwidth yang disediakan semakin besar, koneksi internetnya pun berjalan dengan lancar.
2. Membagi Kecepatan Transfer Data
Bandwidth juga berfungsi untuk membagi atau mendistribusikan kecepatan transfer data ke seluruh pengguna internet secara adil, sehingga setidaknya mereka mendapatkan kecepatan yang sama.
Pendistribusian kecepatan transfer data internet ini bisa menjadi ‘pembatas’ bagi satu pengguna agar tidak ada yang saling berebut bandwidth.
3. Mengatur Besaran Transfer Data
Pembatasan besaran transfer data yang bisa diakses di internet berguna untuk mengurangi trafik yang tinggi dalam waktu yang lama, karena bisa mempengaruhi stabilitas jaringan. Jaringan menjadi tidak stabil karena kapasitas bandwidth yang tersedia pun terganggu.
Baca juga: Keunggulan Jaringan Komputer dengan Konsep Client Server
Contoh Bandwidth pada Komputer
Bandwidth dalam jaringan komputer yang dimaksud yaitu kecepatan suatu jaringan melakukan transfer data yang dihitung per detik.
Adapun pengukuran kecepatan dalam bits per second. Misalnya, Anda menggunakan koneksi Metropolitan Area Network (MAN), maka kecepatan transfer datanya mencapai 150 Mbps. Semakin besar bandwidth sebuah jaringan semakin cepat pula data yang ditransfer.
Adapun jenis bandwidth pada komputer terbagi dua yaitu:
1. Bandwidth Analog
Jenis yang pertama adalah bandwidth berbentuk analog yang menggunakan satuan Hertz (Hz) untuk menginformasikan frekuensi transmisi data atau informasi dalam hitungan waktu tertentu. Selain itu, bandwidth analog biasanya mempunyai ukuran yang relatif lebih rendah dibandingkan dengan bandwidth digital.
2. Bandwidth Digital
Tipe bandwidth yang satu ini menggunakan sinyal digital di dalam transmisinya. Sementara ukuran bandwidth digital relatif lebih besar dan lebar dibandingkan dengan bandwidth analog. Biasanya, bandwidth yang ditampilkan dalam monitor komputer atau smartphone berbentuk digital dengan satuan bits per second (bps), kilobit per second (Kbps) atau yang paling tinggi adalah megabit per second (Mbps).
Baca juga: Perbedaan Cloud Hosting dan Web Hosting dari Berbagai Faktor
Contoh Bandwidth pada Hosting
Bandwidth juga dapat ditemui pada layanan hosting. Nah, bandwidth ini berfungsi untuk mengatur jumlah data yang dikirimkan setiap unit waktunya.
Contohnya, pada website yang sudah memiliki kunjungan 1000 per hari dan 100 kb untuk ukuran halaman. Dalam kondisi tersebut. Pemilik website hanya perlu menggunakan 8 Gb setiap bulannya. Apabila si pemilik website membeli 50 Gb, menjadi tidak efektif. Sehingga, yang paling pas adalah 5 Gb untuk pemilik bisnis kecil dan menengah.
Contoh Bandwidth pada VPS
Tidak hanya pada layanan hosting, bandwidth juga ditemukan pada layanan Virtual Private Server (VPS). Besarnya bandwidth yang dapat digunakan tergantung pada paket yang dipilih. Umumnya, semakin bagus paketnya, maka semakin besar bandwidth yang tersedia pada satu VPS. Selain itu, jika terdapat VPS yang kapasitasnya sudah lebih besar dari kapasitas bandwidth yang ditentukan, maka kecepatannya akan berkurang.
Bagaimana Cara Mengukur Kebutuhan Bandwidth?
Koneksi internet di kantor atau tempat kerja sudah menjadi kebutuhan bagi para pekerja di dalamnya. Agar bisa mengetahui jumlah bandwidth yang dibutuhkan, kita harus menghitung terlebih dahulu jumlah perangkat dalam ruangan atau gedung tersebut. Kemudian, hitunglah intensitas dan kegunaan internet di kantor yang membutuhkan kecepatan bandwidth tertentu.
Apabila penyedia layanan menyediakan bandwidth yang sesuai dengan kebutuhan kantor tersebut, koneksi internet akan berjalan dengan lancar tanpa perlu nge-lag. Itulah pentingnya melakukan pengukuran bandwidth, untuk memastikan agar kecepatan koneksi internet sesuai dengan iming-iming atau janji yang disediakan oleh provider yang digunakan.
Faktor yang Memengaruhi Besar-Kecil Bandwidth
Sebelum pengguna bandwidth memutuskan besarnya kapasitas bandwidth yang ingin digunakan, berikut adalah faktor-faktor lain yang memengaruhi besar-kecilnya ukuran bandwidth:
1. Pertumbuhan serta Peningkatan Trafik
Peningkatan trafik tentunya menjadi KPI dalam pemasaran. Seorang pemilik bisnis tentunya menginginkan bahwa website-nya banyak dikunjungi oleh calon konsumen. Sehingga, peningkatan trafik merupakan hal yang harus dipertimbangkan. Jangan sampai website tersebut mengalami crash ketika lonjakan trafik mengingat kapasitas maksimum bandwidth tidak memadai.
2. Perkembangan Kualitas Website
Perkembangan trafik juga tentunya berbanding lurus dengan kualitas website. Semakin unggul kualitas website yang dimiliki, semakin tertarik pula para calon konsumen untuk mengunjungi website tersebut. Untuk mencapai hal tersebut, pemilik usaha perlu mengembangkan kualitas website dari segi tampilan halaman, design, serta layout website. Tentunya, dibutuhkan kuota bandwidth yang lebih besar apabila pemilik bisnis ingin melakukan hal-hal tersebut.
Itulah penjelasan lengkap mengenai pengertian bandwidth, cara mengukurnya, dan faktor yang memengaruhi besar-kecilnya bandwidth. Mengukur bandwidth bisa dilakukan dengan monitor network secara keseluruhan menggunakan layanan SUPRBOARD dari AdIns. Hanya dengan satu software, Anda bisa memantau kecepatan bandwidth sekaligus mengecek komponen internet lainnya. Anda juga bisa mengajukan demo terlebih dahulu sebelum menggunakan versi full-nya.