Fraud adalah Tindakan Kecurangan, Inilah 10 Cara Mencegahnya!
Pembicaraan tentang fraud makin sering terdengar akhir-akhir ini. Fraud adalah tindakan kecurangan yang bisa terjadi di berbagai bidang, terutama dalam lembaga keuangan. Tidak jarang fraud menjadi momok yang bisa menghambat Anda dalam menjalankan bisnis atau bertemu dengan pelanggan.
Anda tidak perlu khawatir dengan fraud karena tindakan ini masih bisa dicegah dalam lingkungan kantor. Salah satu caranya yaitu memiliki pengetahuan dasar tentang fraud agar Anda mengetahui berbagai jenisnya. Simak artikel ini supaya Anda lebih memahami fraud, bentuk aktivitas, serta langkah pencegahannya.
Apa Itu Fraud?
Pada dasarnya, fraud adalah tindakan kecurangan yang dilakukan dengan sengaja untuk merugikan pihak lain. Fraud dapat terjadi dalam berbagai bidang, seperti lembaga keuangan, bisnis, dan pemerintahan. Dalam konteks lembaga keuangan, fraud dapat berupa penipuan, pencurian uang, atau pemalsuan dokumen.
Fraud biasanya dilakukan oleh individu atau kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak sah. Akibatnya, korban fraud akan merasakan kerugian materiil maupun immateriil. Tidak hanya itu, fraud juga bisa menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan atau organisasi, seperti kerugian finansial, reputasi yang rusak, atau kerugian di mata hukum.
Ada dua kategori fraud, yaitu fraud internal yang dilakukan oleh karyawan atau anggota organisasi dan fraud eksternal yang dilakukan oleh pihak luar organisasi. Fraud internal dapat berupa penyalahgunaan wewenang, penggelapan uang, atau pemalsuan dokumen. Sementara itu, fraud eksternal dapat berupa penipuan melalui internet, pemalsuan identitas, atau pencurian identitas.
Baca juga: 8 Strategi Pengembangan Bisnis yang Efektif, Apa Saja?
5 Penyebab Terjadinya Fraud
Bukan tanpa alasan fraud bisa terjadi di lingkungan perusahaan Anda. Fraud bisa terjadi karena didorong faktor internal dalam diri pelaku maupun faktor eksternal yang berasal dari luar pelaku. Berikut penjelasan lengkap mengenai penyebab terjadinya fraud dalam lembaga keuangan.
1. Tekanan Kondisi
Kondisi ekonomi yang buruk bisa menjadi alasan utama seseorang melakukan fraud di tempat kerjanya. Pemberian insentif atau gaji yang kurang sesuai dengan ekspektasi mendorong mereka untuk melakukan fraud agar bisa memenuhi kebutuhan ekonominya. Tidak hanya ekonomi, kondisi sosial seperti pengaruh lingkungan yang buruk atau dunia kerja yang penuh nepotisme juga bisa menjadi faktor penyebabnya.
2. Adanya Peluang untuk Melakukan Fraud
Pernah mendengar quotes “kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat pelakunya, tetapi juga karena ada kesempatan”? Ya, pelaku fraud bisa melancarkan aksinya karena ada kesempatan di matanya. Faktor ini biasanya sering terjadi dalam kategori fraud internal yang dilakukan oleh karyawan dalam perusahaan. Mereka bisa memanfaatkan kelemahan sumber daya yang tersedia untuk melakukan fraud.
3. Lemahnya Sistem Keamanan
Sistem keamanan keuangan yang lemah juga bisa menjadi celah bagi pelaku untuk melakukan fraud. Faktor ini makin diperparah dengan pelaku fraud yang menggunakan teknologi canggih untuk melancarkan tindakan kecurangan. Faktor ini biasanya terjadi di lingkungan internet, khususnya ketika pelaku melancarkan aksinya melalui cyber attack (serangan siber).
Baca juga: Apa Itu Cyber Security dan Tipe-tipe Ancamannya?
4. Lemahnya Kebijakan dan Hukum Perusahaan
Fraud bisa pula terjadi apabila perusahaan tidak memahami peraturan dan regulasi yang berlaku mengenai tindakan kriminal ini. Alhasil, mereka tidak akan menerapkan pengendalian yang tepat untuk mencegah fraud dalam perusahaan. Tidak hanya itu, lemahnya kebijakan dan hukum perusahaan juga membuat pelaku fraud tidak merasa takut untuk melancarkan aksi kejahatan tersebut.
5. Sifat Buruk Manusia
Tidak bisa dimungkiri bahwa sifat buruk manusia dapat mendorong mereka untuk menghalalkan segala cara, termasuk melakukan fraud. Manusia yang tamak akan tetap berusaha untuk mendapatkan uang sebanyak mungkin meski sudah memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
3 Jenis-jenis Fraud yang Lazim Dilakukan dalam Perusahaan
Penting sekali bagi Anda untuk mengetahui berbagai bentuk fraud agar bisa mencegahnya sedini mungkin. The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE) membagi kecurangan dalam tiga tingkatan yang dikenal sebagai Fraud Tree, apa sajakah itu? berikut pengertiannya:
1. Penyalahgunaan Aset (asset misappropriation)
Penyalahgunaan aset meliputi pencurian uang, barang, atau jasa yang dimiliki oleh perusahaan sehingga bisa mengakibatkan kerugian dalam jumlah yang signifikan.
2. Pernyataan Palsu (fraudulent statement)
Pernyataan palsu alias fraudulent statement berarti pemalsuan informasi dalam laporan keuangan atau dokumen bisnis lainnya.
3. Korupsi (corruption)
Korupsi biasanya terjadi karena penegakan hukum di negara tersebut masih kurang sehingga memperbesar peluangnya.
10 Cara Mencegah Fraud Secara Efektif
Kabar bagusnya, Anda bisa mencegah aksi fraud yang dilakukan secara internal maupun eksternal sedini mungkin. Bagaimana caranya? Lakukan beberapa tips di bawah ini.
1. Menerapkan Aturan Hukum yang Tegas
Lembaga keuangan maupun perusahaan idealnya harus memiliki aturan hukum yang tegas untuk mencegah terjadinya tindakan kriminal di dalamnya. Begitu pula dengan fraud, Anda pun harus membuat peraturan perusahaan yang selaras dengan hukum yang berlaku di Indonesia.
2. Memperketat SOP
Tidak hanya aturan, Standar Operasional Prosedur (SOP) pun harus dibuat lebih ketat agar tidak ada celah untuk melakukan fraud. Contohnya, Anda harus menetapkan beberapa prosedur secara terpisah, seperti prosedur pengajuan klaim, prosedur pembayaran, dan prosedur pengendalian akun. Pemisahan SOP tersebut akan memperkecil peluang pelaku untuk melakukan fraud.
3. Melakukan Audit dan Evaluasi secara Berkala
Perusahaan harus melakukan audit internal dan evaluasi secara berkala untuk mengetahui kelemahan sistem pengendalian yang bisa memperbesar peluang terjadinya fraud. Selain itu, perusahaan juga perlu mengidentifikasi tindakan pencegahan fraud yang bisa dilakukan dalam lingkungan internal.
4. Memberikan Informasi tentang Fraud
Adakalanya tindakan fraud terjadi karena karyawan Anda belum memahami tentang aksi fraud. Anda harus memberikan pelatihan anti-fraud kepada karyawan agar mereka bisa mengenali tanda-tanda kejahatan tersebut serta mengetahui langkah pencegahannya.
5. Memperkuat Sistem Pengendalian Internal
Sistem pengendalian internal seperti pengendalian akun, pengendalian biaya, dan pengendalian inventory sangatlah krusial bagi bisnis. Oleh karena itu, Anda perlu memperkuat sistemnya agar tidak mudah terkena fraud.
6. Meningkatkan Komunikasi Antar Staf
Tindakan fraud juga bisa diatasi apabila staf ataupun pelanggan mau bekerja sama dengan Anda untuk memeranginya. Ada baiknya Anda berdiskusi dengan karyawan untuk mengetahui tindakan yang merugikan perusahaan dan mengambil tindakan yang diperlukan. Ketika berinteraksi dengan pelanggan, Anda pun bisa mencari tahu segala jenis informasi yang bisa mengantisipasi terjadinya fraud selama bekerja sama.
Baca juga: Pentingnya Mengelola Data Pelanggan
7. Membuat Sistem Investigasi
Tidak ada salahnya membuat sistem investigasi fraud agar Anda bisa menemukan akar masalahnya. Bangunlah tim investigasi yang efektif, yaitu anggotanya harus mampu menyelidiki tindakan fraud yang terjadi serta menindak pelaku fraud yang membawa kerugian bagi perusahaan.
8. Menetapkan Pengawasan Independen
Pengawasan independen dari pihak eksternal juga diperlukan dalam rangka memerangi aktivitas fraud. Mereka bisa ditugaskan untuk memastikan bahwa sistem pengendalian internal dan prosedur pencegahan fraud yang diterapkan efektif dan sesuai dengan standar.
9. Menanamkan Budaya Integritas dalam Perusahaan
Langkah ini perlu dilakukan untuk mencegah tindakan fraud internal yang lebih berbahaya daripada fraud eksternal. Perusahaan harus mengembangkan kultur integritas di lingkungan kerja. Kultur ini mendorong karyawan untuk menghormati etika dan menolak tindakan yang tidak etis.
10. Meningkatkan Sistem Keamanan dengan Aplikasi Liveness Detection
Langkah terakhir tetapi cukup efektif untuk mencegah aksi fraud adalah menggunakan fraud detection system dari AdIns. Anda perlu menggunakan aplikasi Liveness Detection dari AdIns untuk mencegah tindakan fraud yang dilakukan dengan modus spoofing. Aplikasi ini sudah dilengkapi dengan algoritma deep learning yang dapat memeriksa foto atau video calon konsumen sebelum bekerja sama dengan Anda.
Tunggu apalagi? Hubungi kami melalui WhatsApp sekarang juga untuk mencoba versi demo aplikasi Liveness Detection dari AdIns. Hindari bahaya fraud dari pihak eksternal hanya dengan layanan terbaik dari AdIns.