Mengenal Fraud Detection System dan Jenis-Jenisnya

Mengenal Fraud Detection System dan Jenis-Jenisnya

Maraknya aksi fraud yang dilakukan pada masa kini tentu membuat Anda khawatir ketika menjalankan bisnis. Pasalnya, aksi fraud bisa saja berasal dari konsumen yang sering bertransaksi dengan bisnis Anda. Namun, Anda tidak perlu khawatir karena ada fraud detection system yang bisa mendeteksi segala bentuk kecurangan atau penipuan dalam transaksi keuangan.

Anda perlu mengenal fraud detection system terlebih dahulu sebelum menerapkannya dalam bisnis. Langsung simak artikel ini selengkapnya untuk mengenali seluk-beluk sistem keamanan ini.

Apa Itu Fraud Detection System?

Fraud detection system adalah sistem yang digunakan untuk mendeteksi kecurangan atau penipuan yang terjadi dalam berbagai aktivitas bisnis atau transaksi keuangan. Sistem ini dapat digunakan dalam berbagai bidang yang melibatkan transaksi keuangan seperti perbankan, asuransi, kartu kredit, e-commerce, dan sebagainya.

Fraud detection system menggunakan berbagai metode untuk mendeteksi kecurangan, seperti analisis statistik, machine learning, atau algoritma rule-based. Sistem ini dapat digunakan untuk menganalisis data transaksi dan mencari pola yang mencurigakan, seperti transaksi yang dilakukan dari lokasi geografis yang tidak biasa atau transaksi yang dilakukan dengan jumlah uang yang tidak sesuai dengan profil pelanggan.

Anda bisa mengintegrasikan fraud detection system dengan sistem lainnya, seperti sistem Anti Money Laundering (AML) atau sistem Know Your Customer (KYC). Semua teknologi dan sistem ini diintegrasikan untuk membuat sistem yang dapat mendeteksi fraud secara cepat dan akurat serta memberikan solusi untuk mengatasinya.

Baca juga: Mengenal Apa Arti KYC dan Manfaat Penerapannya

9 Jenis-Jenis Fraud Detection System

fraud detection system, Mengenal Fraud Detection System dan Jenis-Jenisnya, Advance Innovations

Fraud detection system dirancang dengan berbagai jenis teknologi sehingga memiliki cara kerja yang berbeda. Terlepas dari perbedaan tersebut, semua jenis sistem ini bertujuan untuk mendeteksi berbagai aksi kecurangan yang mungkin terjadi. Beberapa jenis fraud detection system yang umum digunakan yaitu:

1. Anomaly Detection

Sistem ini menggunakan analisis statistik untuk mendeteksi berbagai bentuk anomali dari data transaksi normal. Artinya, anomaly detection akan mendeteksi berbagai bentuk transaksi yang tidak biasa dilakukan, seperti transaksi dari lokasi geografis yang tidak biasa atau transaksi dengan jumlah uang yang terlalu besar atau tidak sesuai dengan profil pelanggan.

2. Supervised Learning

Berikutnya, ada supervised learning yang menggunakan machine learning yang dilengkapi dengan data historis transaksi yang telah diklasifikasikan sebagai bentuk kecurangan atau tidak. Sistem ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi pola yang sama dari transaksi kecurangan dalam data transaksi pada waktu tertentu. 

Selain supervised learning, ada pula unsupervised learning yang tidak dilengkapi data historis sesuai klasifikasi. Kelebihannya, sistem ini dapat digunakan untuk menemukan pola-pola yang tidak diketahui dari transaksi yang telah dilakukan.

3. Hybrid System

Hybrid system merupakan gabungan dari beberapa metode yang diterapkan dalam fraud detection system. Walaupun harganya lebih tinggi, hybrid system mampu meningkatkan akurasi saat mendeteksi segala bentuk kecurangan dalam transaksi keuangan.

4. Rule-based System

Rule-based system merupakan fraud detection system yang bekerja menggunakan aturan yang telah ditentukan sebelumnya untuk mendeteksi kecurangan. Anda bisa merancang aturannya sendiri sehingga lebih sesuai dengan SOP yang dijalankan dalam perusahaan. Ketika mendeteksi kecurangan, sistem akan langsung mencocokkannya dengan aturan yang telah dibuat.

5. Behavioral Analytics

Behavioral analytics merupakan sistem yang bekerja dengan cara mengumpulkan data dari transaksi dan perilaku pelanggan. Apabila ada pola perilaku yang tidak biasa atau tidak sesuai dengan profil pelanggan, sistem akan langsung menganalisisnya dan memblokir apabila telah diverifikasi sebagai tindakan kecurangan.

6. Real-time Monitoring

Sesuai istilahnya, real-time monitoring melakukan pemantauan transaksi secara langsung (live). Sistem ini bisa mendeteksi kecurangan sesegera mungkin setelah terjadi transaksi yang tidak dianggap normal.

7. Biometrics-based System

Sistem ini menggunakan teknologi pengenalan biometrik seperti face recognition, selaput mata, atau sidik jari untuk memverifikasi identitas pelanggan sebelum melakukan transaksi. Selaput mata dan sidik jari dipilih sebagai metode verifikasi karena kedua bagian tersebut sangat unik dan setiap polanya hanya dimiliki oleh satu manusia.

Baca juga: Mengenal ICR (Intelligent Character Recognition)

8. Geolocation-based System

Sistem ini berbasis geolokasi memanfaatkan lokasi fisik dari perangkat yang digunakan untuk mengidentifikasi transaksi yang dilakukan dari lokasi yang tidak biasa. Sistem ini sering digunakan untuk mendeteksi kemungkinan bahwa akun pemilik rekening telah diretas oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.

9. Machine-learning System

Terakhir, ada machine learning system yang mengandalkan algoritma dan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence – AI) dalam sistemnya. AI ini mampu mengidentifikasi pola transaksi yang mencurigakan berdasarkan data historis yang biasa dilakukan oleh pemilik rekening.

Baca juga: 10 Contoh Penerapan Artificial Intelligence, Apa Saja Itu?

Contoh Penerapan Fraud Detection System

Sudah banyak perusahaan yang menerapkan fraud detection system pada saat ini. Salah satu faktornya yaitu banyaknya transaksi keuangan yang telah dilakukan secara digital. Walaupun terlihat canggih, transaksi keuangan secara digital justru berpotensi mengakibatkan fraud yang bisa merugikan pemilik rekening maupun perusahaan Anda.

Salah satunya yaitu perusahaan transportasi online yang menjadi primadona warga Indonesia pada masa kini. Aplikasinya dilengkapi dengan teknologi AI terkini untuk mendeteksi adanya kecurangan dalam bentuk pesanan palsu. Apabila dideteksi, sistem tersebut akan mengirimkan pesan ke pengemudi mitranya agar tidak perlu diambil karena bisa mengakibatkan kerugian materiel.

Penting sekali untuk menerapkan sistem pendeteksi fraud ini dalam perusahaan Anda, bukan? Kini, Anda tidak akan kesulitan mencari penyedia layanan fraud detection system terbaik di Indonesia. AdIns memiliki aplikasi Liveness Detection yang bisa mendeteksi segala bentuk aktivitas fraud yang dilancarkan dalam bentuk spoofing.

Aplikasi ini menggunakan algoritma berbasis deep learning yang bisa memeriksa video berdasarkan parameter seperti kesilauan, bayangan, micro-motions, dan pulse. Potensi fraud yang dilakukan melalui spoofing pun bisa diatasi dengan menggunakan aplikasi ini.

Tertarik untuk mencobanya? Langsung hubungi kami segera untuk mendapatkan versi demo aplikasi Liveness Detection dari AdIns. Tingkatkan keamanan sistem transaksi di perusahaan Anda dengan fraud detection system terbaik dari AdIns.

Author :

Ad-Ins

Published date :

28 Februari 2023