Pahami 3 Jenis Fraud yang Umum Terjadi pada Bisnis

Pahami 3 Jenis Fraud yang Umum Terjadi pada Bisnis

Istilah fraud pasti sudah familier di telinga Anda yang sedang berkecimpung di bidang bisnis dan keuangan. Fraud atau penipuan bisa menjadi momok yang menghambat operasi bisnis Anda karena bisa saja berasal dari pihak eksternal. Beberapa jenis fraud yang sering terjadi juga dilakukan oleh pelaku untuk menyalahgunakan kepercayaan yang Anda berikan.

Tahukah Anda bahwa fraud terjadi dalam berbagai skala dan bentuk? Terlepas dari besar-kecilnya aksi fraud, setiap jenis fraud akan membawa dampak yang merugikan bagi para pihak yang terlibat. Namun, Anda perlu mengenal berbagai macam fraud tersebut agar bisa mengetahui langkah pencegahannya. Langsung simak artikel ini untuk memahami lebih dalam tentang fraud.

6 Faktor yang Memengaruhi Terjadinya Fraud

Faktor penyebab fraud bisa berasal dari dalam diri pelaku maupun kondisi yang berada di sekitarnya. Lihat penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Lemahnya Sistem Keamanan

Penting sekali bagi perusahaan untuk meningkatkan sistem keamanannya. Pasalnya, sistem keamanan yang lemah bisa menjadi celah bagi pelaku fraud untuk melakukan aksi kejahatannya. Kelemahan dalam sistem keamanan bisa berupa sistem teknologi yang rentan seperti software atau hardware atau sistem keamanan fisik yang mudah dibobol.

Baca juga: Apa Itu Cyber Security dan Tipe-tipe Ancamannya?

2. Kesempatan untuk Melakukan Fraud

Pelaku fraud cenderung melancarkan aksinya karena adanya peluang untuk melakukan fraud. Mereka merasa bahwa fraud bisa dilakukan dengan mudah sehingga aksinya tidak akan mudah tercium oleh pihak perusahaan. Kesempatan ini makin besar apabila mengetahui prosedur yang diterapkan dalam perusahaan cukup lemah.

3. Motivasi Ekonomi

Perlu dipahami bahwa aksi fraud selalu berhubungan dengan keuangan perusahaan. Pelaku bisa melancarkan serangan fraud karena memiliki motivasi ekonomi yang harus dipenuhi segera. Motivasi tersebut bisa berupa kebutuhan finansial yang mendesak, ingin cepat kaya, atau adanya keinginan untuk mencapai tujuan keuangan dengan cara yang tidak sah.

4. Budaya Perusahaan yang Kurang Baik

Kondisi sosial seperti budaya perusahaan yang kurang baik, seperti kurangnya integritas atau toleransi terhadap tindakan tidak etis, dapat menyebabkan pelaku fraud untuk merasa bebas untuk melakukan kecurangan. Faktor ini makin diperparah dengan adanya konflik kepentingan yang bisa mendorong individu atau kelompok untuk melakukan fraud. Selain itu, kurangnya pemahaman tentang regulasi mengenai fraud juga menjadi faktor pemicunya.

Baca juga: Manajemen Risiko Perusahaan: Pengertian, Manfaat & Proses

5. Tidak Memahami Risiko Fraud

Ada pula aksi fraud yang terjadi karena perusahaan tidak memahami risiko yang mungkin terjadi. Mereka menganggap bahwa aksi fraud memiliki dampak yang rendah, padahal bisa berakibat kerugian yang cukup signifikan. Alhasil, perusahaan tidak menerapkan sistem keamanan yang ketat untuk mencegah fraud.

6. Sifat Buruk Manusia

Adakalanya aksi fraud terjadi karena didorong oleh sifat buruk manusia. Sifat tamak membuat mereka merasa bahwa uang yang dimiliki tidak akan pernah cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Alhasil, mereka melakukan fraud untuk mencapai tujuan keuangan dengan cara yang tidak sah.

3 Jenis Fraud

jenis fraud, Pahami 3 Jenis Fraud yang Umum Terjadi pada Bisnis, Advance Innovations

The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE), organisasi yang bergerak di bidang pemeriksaan fraud, membagi fraud di dunia bisnis dalam tiga kategori, yaitu asset misappropriation, fraudulent statement, dan korupsi. Berikut penjelasan lengkapnya.

1. Penyimpangan Aset (Asset Misappropriation)

Jenis fraud ini berfokus pada penyalahgunaan aset perusahaan yang meliputi pencurian uang, barang, atau jasa. Asset misappropriation bisa dilakukan oleh karyawan atau pihak eksternal yang memiliki akses ke aset perusahaan. Beberapa contoh dari asset misappropriation adalah pencurian uang tunai atau peralatan, penyalahgunaan kartu kredit perusahaan, atau pengelolaan biaya yang tidak sah.

Asset misappropriation bisa menyebabkan kerugian finansial yang signifikan bagi perusahaan. Tidak hanya itu, kepercayaan pelanggan dan investor pun menurun. Oleh karena itu, perusahaan harus memiliki sistem pengendalian internal yang kuat dan melakukan audit secara berkala untuk mencegah tindakan fraud ini.

2. Pernyataan Palsu (Fraudulent Statement)

Fraudulent statement adalah tindakan fraud yang dilakukan dengan sengaja untuk memalsukan atau menyembunyikan informasi dalam laporan keuangan atau dokumen yang digunakan untuk mengambil keputusan bisnis. Tindakan ini dapat dilakukan oleh individu atau kelompok yang ingin mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak sah atau untuk menutupi kondisi finansial yang buruk.

Beberapa contoh dari fraudulent statement yaitu memalsukan laporan laba rugi, memalsukan laporan neraca, atau menyembunyikan informasi tentang utang atau aset perusahaan. Akibatnya, perusahaan mengalami kerugian finansial yang signifikan dan bisa berpengaruh pada reputasinya.

Baca juga: Cara Penyimpanan Dokumen yang Baik dan Aman

3. Korupsi (Corruption)

Fraud juga bisa dilakukan dalam bentuk korupsi atau suap yang melibatkan lebih dari satu pihak. Jenis fraud ini sudah termasuk skala besar dan sulit dideteksi karena pihak yang terlibat sama-sama menikmati keuntungan. Biasanya, korupsi dilakukan di negara dengan penegakan hukum yang lemah atau perusahaan yang belum menyadari pentingnya integritas dan pengelolaan yang baik.

Contoh korupsi bisa menyangkut penyalahgunaan kepentingan atau wewenang, penyuapan, penerimaan dana yang tidak sah atau ilegal, bahkan pemerasan secara ekonomi.

Segera Cegah Fraud dengan Aplikasi Liveness Detection

Penting sekali untuk mencegah fraud dari jenis terkecil agar tidak merambat pada aksi yang lebih besar. Pasalnya, sekecil apa pun aksi fraud dapat mengakibatkan kerugian yang cukup signifikan bagi bisnis Anda. Itulah pentingnya meningkatkan sistem keamanan bisnis Anda dengan aplikasi Liveness Detection dari AdIns.

Aplikasi ini dapat mencegah segala jenis fraud yang mungkin saja bisa menimpa bisnis Anda. Selain itu, aplikasi Liveness Detection AdIns juga telah dilengkapi dengan algoritma berbasis deep learning untuk melacak dan mengenali calon konsumen Anda sehingga bisa mencegah terjadinya fraud. Pelanggan pun akan melakukan verifikasi dengan mudah sebelum mengakses data keuangan yang terdapat di dalamnya. 

Hubungi kami segera untuk mencoba versi demo aplikasi Liveness Detection dari AdIns demi keamanan bisnis Anda. Cegah berbagai jenis fraud yang bisa membahayakan bisnis Anda hanya dengan layanan terbaik dari AdIns.

Author :

Ad-Ins

Published date :

28 Februari 2023