Inilah Unsur-Unsur Kredit yang Mendasari Pemberian Kredit
Unsur-unsur kredit berkaitan dengan aktivitas pemindahan dana secara sementara. Dalam hal ini biasanya dilakukan oleh kreditur kepada debitur dan perlu sejumlah syarat khusus yang diberlakukan untuk menerima dana tersebut. Menelisik lebih jauh mengenai unsur-unsur kredit dapat bermanfaat bagi Anda sebelum mengajukan pinjaman.
Dalam pembahasan kali ini, kami menjelaskan dengan lengkap apa itu unsur kredit dan apa saja unsur-unsurnya yang umumnya menjadi pertimbangan dalam proses peminjaman. Mari simak penjelasan yang sudah kami siapkan di bawah ini.
Apa Itu Kredit?
Sebelum melangkah membahas mengenai unsur-unsur kredit, pertama-tama kami ingin menerangkan kepada Anda apa itu kredit? Pada dasarnya, kredit memiliki banyak definisi yang berbeda dalam dunia keuangan, tetapi kredit paling sering ditujukan pada sebuah perjanjian kontrak di mana kreditur memberikan pinjaman berupa uang atau sesuatu yang bernilai ke debitur. Dalam kontrak tersebut debitur berkomitmen dengan sadar untuk melakukan pelunasan kembali sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati.
Sehingga, pengertian kredit sendiri pada umumnya adalah penyediaan uang atau tagihan yang berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam, antara pihak pemberi pinjaman dengan pihak peminjam. Dalam hal ini, pihak peminjam diwajibkan untuk membayar hutangnya dengan membayarkan bunga dalam jangka waktu tertentu.
Dalam pengertian yang lain, kredit juga dapat menggambarkan kondisi kesehatan finansial dari sebuah bisnis atau individu yang memiliki riwayat sangat baik dalam melakukan pinjaman dan kemudian melunasinya. Kelompok ini tergolong dalam debitur yang dianggap kurang berisiko bagi kreditur.
Baca juga: 4 Perbedaan Kredit dan Pembiayaan yang Wajib Anda Ketahui!
Unsur-Unsur Kredit
Setelah menjelaskan mengenai apa itu kredit, sekarang kami akan mengajak Anda untuk menyimak definisi singkat mengenai unsur-unsur kredit sebelum memasuki pembahasannya. Dapat kami simpulkan bahwa unsur-unsur kredit merupakan alat ukur yang digunakan oleh kreditur dalam mengevaluasi kelayakan debitur atau dalam hal ini adalah calon peminjam. Evaluasi yang biasanya dilakukan meliputi kapasitas, modal, agunan, dan hal lain yang berkaitan. Itu tadi penjelasan dari kami, selanjutnya mari simak pembahasan mengenai unsur-unsur kredit satu per satu.
1. Karakter
Karakter secara spesifik mengacu pada data historis dari riwayat kredit bisnis atau individu. Dalam konteks ini, reputasi atau rekam jejak setiap peminjam dievaluasi apakah sudah sesuai dengan kepatuhan terhadap komitmen yang disepakati atau tidak. Kreditur juga memiliki persyaratan skor kredit minimum yang selalu diberlakukan untuk menilai kesanggupan debitur dalam melakukan pelunasan. Hal ini menjadi bagian dari prosedur penilaian sebelum nantinya disetujui oleh kreditur untuk memberikan pinjaman.
Pada dasarnya, skor kredit berperan dalam menentukan tarif dan persyaratan pinjaman. Debitur yang memiliki skor kredit yang tinggi jauh lebih baik dan lebih mudah untuk disetujui menerima pinjaman dibandingkan dengan skor kredit di bawah batas minimum.
2. Kapasitas
Kapasitas di sini adalah konteks mengenai kesanggupan debitur untuk membayar kembali pinjamannya sesuai dengan komitmen yang disepakati dengan melakukan perbandingan rasio pendapatan terhadap utang dan rasio utang terhadap pendapatan.
Kreditur melakukan analisis yang cermat dengan menghitung debt to Income (DTI), yaitu jumlah total utang bulanan kemudian membaginya bersama pendapatan kotor bulanan. Hasil dari perhitungan tersebut menjadi pertimbangan kreditur terhadap debitur, yaitu makin rendah nilai debt to income (DTI) tentu peluang mendapatkan pinjaman baru lebih besar.
3. Modal
Modal menjadi salah satu pertimbangan kreditur sebelum memberikan pinjaman. Debitur yang memiliki modal besar dapat mengurangi risiko gagal bayar. Dalam konteks ini, kreditur dapat mengaitkan kepemilikan modal dalam sejumlah aktivitas finansial debitur seperti kesanggupan membayar uang muka sehingga lebih mudah untuk menerima hipotek.
Modal sebagai bagian penting yang menjadi pertimbangan kreditur dalam menilai kelayakan kredit. Memiliki modal yang cukup serta seimbang dalam menghasilkan pendapatan tentu saja dapat mengurangi risiko gagal bayar dan pembayaran dilakukan dengan lancar.
Baca juga: Analisis Kredit: Pengertian, Proses dan Fungsinya
4. Jaminan
Jaminan mengarah pada aset yang digunakan oleh debitur sebagai jaminan untuk kredit. Dalam hal ini, jaminan yang diberikan dapat mengurangi risiko gagal bayar. Sehingga, jika sewaktu-waktu terjadi hal yang tidak diinginkan, kreditur dapat mengambil jaminan tersebut sebagai ganti ruginya. Jenis jaminan juga bisa berupa mobil, rumah, atau aset bernilai lainnya.
Namun, terdapat pula jenis kredit yang tidak memerlukan jaminan. Meski begitu, risikonya tergolong tinggi. Pada umumnya, kredit jenis ini tidak dilindungi oleh Otoritas Jasa Keuangan, dan biasanya dilakukan oleh pinjaman online ilegal. Sehingga pihak pemberi kredit dapat membebankan bunga dengan sangat tinggi.
5. Kondisi
Kreditur juga memusatkan perhatian pada kondisi yang berkaitan dengan faktor-faktor ekonomi, kemampuan membayar, peraturan pemerintah, dan hal lainnya. Selain itu, dipertimbangkan juga mengenai status pekerjaan, posisi, stabilitas pekerjaan tersebut pada masa depan, dan berapa lama bekerja di perusahaan itu. Kreditur juga mempertimbangkan kondisi pinjaman bersama tingkat bunga dan jumlah pokoknya.
6. Kepercayaan
Kredit tentu membutuhkan kepercayaan antara kreditur dan debitur. Artinya pihak yang terlibat di dalamnya saling percaya dan debitur berkomitmen untuk melakukan pelunasan kembali sesuai dengan kesepakatan dengan kreditur.
7. Jangka Waktu
Dalam perjanjian kredit tentu ada waktu yang ditentukan untuk masa pelunasan utang. Sehingga debitur harus memenuhi waktu yang sudah ditentukan untuk melakukan pelunasan kembali.
8. Balas Jasa
Dalam kesepakatan pinjam meminjam, tentunya kreditur selaku pemberi kredit akan mendapatkan keuntungan. Keuntungan inilah yang disebut balas jasa. Balas jasa berperan sebagai pendapatan yang diterima oleh kreditur karena sudah memberikan pinjaman.
Dalam kegiatan pinjam meminjam antara bank dan nasabah, balas jasa ini disebut dengan bunga. Selain dari bunga, bank konvensional juga mendapatkan penghasilan dari biaya administrasi yang harus dibayarkan oleh nasabah.
Namun, sistem balas jasa berupa bunga ini hanya diterapkan pada bank konvensional. Sementara pada bank syariah, sistem ini dikenal dengan istilah bagi hasil.
9. Debitur
Debitur merupakan pihak yang tidak dapat dilepaskan dari unsur kredit, di mana debitur berperan sebagai penerima kredit. Jika kredit yang disepakati berbentuk pinjaman yang berasal dari lembaga keuangan, maka debitur ini disebut dengan peminjam. Namun, jika kredit yang disepakati berupa sekuritas, maka debitur disebut dengan penerbit.
Debitur berkewajiban untuk membayar kreditnya sesuai waktu yang ditentukan. Apabila debitur gagal membayar kredit sesuai dengan waktunya, maka pemberi kredit dapat mengambil alih aset yang sudah dijadikan jaminan oleh debitur.
10. Kreditur
Kreditur dapat berupa badan usaha, organisasi, maupun individu yang berperan dalam memberikan kredit/pinjaman kepada debitur. Kreditur sendiri tidak hanya berperan dalam menyediakan dana sesuai dengan permintaan debitur. Namun, kreditur juga mempersiapkan sejumlah jalur pinjaman cadangan apabila terjadi masalah di pertengahan. Hal ini bertujuan agar debitur/peminjam tidak gagal bayar.
Itulah tadi serangkaian penjelasan tentang unsur-unsur kredit yang menjadi indikator penilaian terhadap kelayakan kredit dari sebuah bisnis atau individu. Tentu saja debitur harus memenuhi standar tertentu yang sudah ditetapkan agar bisa mendapatkan kredit.
Dalam hal ini misalnya, debitur harus memiliki skor kredit yang baik serta menunjukkan juga bahwa mereka mempunyai riwayat kredit baik. Tidak pernah terlambat dalam membayar serta memperlihatkan Debt to Income (DTI) yang rendah. Di samping itu, memiliki kemampuan finansial yang sehat dan mampu membayar pinjaman.
Secara menyeluruh unsur kredit merupakan bagian sangat penting dalam melakukan penilaian kelayakan kredit. Di samping itu, dapat berguna untuk mendukung aktivitas ekonomi dan meningkatkan pertumbuhannya.
Nah, dengan memahami tentang kredit dan unsur-unsurnya Anda dapat mempertimbangkannya sebelum mengajukan kredit. Selain itu, Anda juga dapat mengandalkan layanan analisis kredit dari AdIns untuk mengetahui kelayakan kredit dengan lebih mudah sebelum melakukan pengajuan kredit. Hubungi kami untuk mengetahui lebih jauh mengenai layanan analisis kredit.