Work From Home COVID 19: Berkat Untuk AdIns Dibalik The Power of Kepepet

Work From Home COVID 19: Berkat Untuk AdIns Dibalik The Power of Kepepet

Saya yakin tidak semua orang mengira bahwa CORONAVIRUS atau COVID 19 menjadi pandemic yang bisa menghancurkan demikian hebat dalam waktu yang singkat. Jumlah korban sudah mencapai ribuan orang meninggal dan tidak hanya itu, Covid19 meluluh lantakkan perekonomian dunia. Semua lini usaha mengalami jatuhnya perekonomian di sektornya masing-masing. Usaha pariwisata yang terkena dampaknya pertama kali, semua perjalanan dibatalkan karena negara-negara mulai menutup semua akses dari luar. Maskapai penerbangan menutup rute-rute penerbangannya. Perusahaan-perusahaan mulai melakukan lockdown, Perusahaan mulai memberlakukan kebijakan Work from Home (WFH) hingga 14 hari. Karyawan mulai bekerja di rumah untuk memperlambat atau meminimalisir penyebaran COVID19.

Kelihatannya sederhana, namun dengan begitu banyak orang yang tidak berangkat kerja ke kantor, dampaknya langsung terasa pada para pekerja di sektor informal seperti warung, tukang ojek, pedagang kaki lima yang mengandalkan pendapatan harian. Semakin tidak menentu lah pendapatan mereka. Semakin lama kondisi ini berlansung, semakin jatuhlah roda perekonomian.

Pertanyaannya adalah apakah tragedy COVID19 ini sebuah petaka atau sebuah berkat?

Petaka yang menakutkan memang ya. Namun dibalik semua itu pasti ada rencanaNya yang baik bila kita bisa melihat dan mempergunakannya secara positif. Mari kita telaah hal ini terkait dengan AdIns,

Work from Home (WFH) itu merupakan konsep bekerja dengan memindahkan lokasi kerja yang tadinya di kantor kemudian dipindahkan ke rumah. Memang ada aspek positif dan negatifnya

 Sebenarnya apa saja aspek positif bekerja dari rumah itu:

·       Bekerja dengan lokasi yang lebih fleksibel. Bisa di meja makan, meja kerja, di taman, teras, ruang keluarga dan lain-lain. Hal ini akan mengurangi rasa bosan selama bekerja dan meningkatkan mood kerja.

·       Kebugaran terjaga karena tidak lelah dan stress karena perjalanan ke kantor pulang pergi.

·       Umur kita tidak habis di jalan karena tidak perlu pergi ke kantor. Hal ini akan lebih memudahkan buat karyawan yang setiap harinya harus menghabiskan waktunya dijlanan karena harus menempuh perjalanan jauh pulang pergi, juga karyawan yang harus berdesak-desakan di dalam angkutuan umum, selalu menembus kemacetan yang membuat waktu tempuh jadi lama, sehingga sebagian besar dari waktunya dihabiskan selama di perjalanan. Dengan demikian waktu yang tadinya dhabiskan selama diperjalanan, bisa digunakan untuk hal-hal yang lebih positif dan tentu saja menghemat pengeluaran untuk transportasi. Ketika selesai bekerja tiba-tiba sudah di rumah saja. Tidak perlu menempuh perjalanan jauh menembus kemacetan atau berdesak-desakan untuk berebut masuk atau ketika sudah di dalam angkutan umum.

·       Memiliki waktu untuk dirinya, rekreasi yang tadinya hilang karena waktu kerja dan waktu di perjalanan. Keseimbangan hidup menjadi lebih tertata, ada waktu untuk istirahat, bekerja dan rekreasi. Sehingga lebih termotivasi untuk bekerja.

·       Bisa lebih fokus dan konsentrasi karena bekerja sendiri, mengurangi gangguan dari rekan kerja dan keributan di kantor.

Namun disisi lain, ada juga aspek negatif yang harus dikendalikan seperti:

·       Perlu disiplin diri yang kuat untuk menghindari gangguan suasana rumah, seperti TV, tempat tidur, suasana yang membuat kita ingin bersantai, anggota keluarga yang mengganggu atau hewan kesayangan kita yang menyita perhatian.

·       Biaya operasional di rumah meningkat, seperti listrik, air minum, internet, simpanan jajanan untuk menghilangkan rasa bosan dan lain-lain.

·       Komunikasi tidak seperti biasa, yang kalau di kantor bisa tinggal teriak, jadi terasa kurang lancar terutama karena diskusi jarak jauh dan koneksi internet yang kurang baik.

Work from Home atau Remote Work, atau apapun istilahnya semakin menjadi trend dan impian sejak lama oleh para pencari kerja. Tidak ada keharusan untuk pergi ke kantor, bisa bekerja di mana saja, menawarkan fleksibilitas.  Demikian pula halnya dengan AdIns, namun untuk mencobanya selalu saja ada alasan yang menjadi hambatan atau dengan kata lain ada kekuatiran. Sehingga butuh keberanian besar untuk memulainya yang seperti malu-malu kapan munculnya

Sampai akhirnya Tuhan membawa Covid19 sebagai pemicunya. Dengan kenaikan jumlah korban yang signifikan di Indonesia sehingga memaksa pemerintah menghimbau terutama perusahaan untuk mulai merubah model kerja karyawannya untuk bekerja dari rumah. Berdasarkan himbauan ini dan kekuatiran akan keselamatan para karyawan, maka kebijakan-kebijakan disusun dan berbagai metode dipersiapkan untuk mengawal produktivitas. Uji coba dilakukan mulai dari membagi 2 tim dan WFH bergantian, hingga hampir seluruh karyawan bekerja dari rumah.  Ternyata secara infrastruktur dan kesiapan karyawan dinilai baik dalam menyikapi untuk bekerja dari rumah. Maka dimulailah journey WFH di AdIns. 

Ini semua karena The Power of Kepepet, yang membuat AdIns harus berani mencoba metode ini. Banyak keraguan yang mesti dijawab atau dibuktikan. Persepsi bahwa produktivitas akan menurun dengan bekerja di rumah dibanding di kantor membuat manajemen terus memastikan ada pekerjaan yang produktif yang dikerjakan para karyawan.

Saya berandai-andai, bila WFH ini terbukti produktif dan efisien maka bekerja dari rumah sudah bisa menjadi opsi.model kerja. Ini masalah keberanian keluar dari zona nyaman kebiasaan yang sudah dilakukan puluhan tahun. Bagaimana menaklukkan kekuatiran dari manajemen untuk yakin bahwa ini hanya masalah pindah lokasi kerja semata. Kebiasaan selalu bertatap muka dan melihat langsung kegiatan kerja dari karyawan yang memberikan rasa aman dan yakin bahwa karyawannya bekerja. Disisi lain, karyawan juga dituntut untuk bisa melawan segala gangguan yang menghambat produktivitas. Selama ini karyawan seperti ditongkrongi atau diawasi secara langsung oleh atasannya. Sekarang tiba-tiba saja dilepas bekerja mandiri dengan berkurangnya pengawasan secara langsung, menjadi suatu situasi atau budaya kerja yang baru yang harus dibiasakan. Mengalami culture shock? Tentu saja. Seperti tiba-tiba bebas dari kandang. Tidak sedikit yang berpikir “asyik bisa bebas dan santai”. 

Pada kenyataanya apa yang dipikirkan itu jauh dari kenyataannya. Ketika karyawan memiliki integritas dan komitmen untuk bekerja, ditambah dengan selalu berdisiplin diri dalam mengerjakan tugas disertai sistem kontrol atau monitor dari manajemen, pikiran itu pasti tidak akan pernah ada. Karena rupanya bekerja di kantor itu banyak juga gangguannya, teman yang datang untuk ngajak ngobrol atau diskusi atau meeting, teman yang menawari jajan, teriakan atau gosip yang lagi dibicarakan di belakang meja kerjanya. Itu semua banyak mengganggu waktu kerja yang efektif dan efisien. Dengan bekerja di rumah, factor-faktor pengganggu itu bisa dihilangkan. Kita jadi lebih terpaku duduk di depan meja laptop kita. Tidak terpikir ada jam istirahat, habis makan langsung kembali ke meja. Tidak ada yang diajak ngobrol atau jajan. Sangat efisien, karena kami menggunakan MS Team sebagai media utama untuk melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh karyawan di AdIns. Kami bisa melakukan meeting di mana saja, sampai sudut rumah yang tidak pernah kita bayangkan sebelumnya. Sebuah layar dan keajaiban teknologi komunikasi yang tidak pernah saya bayangkan puluhan tahun yang lalu.

the power of kepepet, Work From Home COVID 19: Berkat Untuk AdIns Dibalik The Power of Kepepet, Advance Innovations

Memang, untuk mencapai titik sempurna butuh waktu untuk menjadikan model kerja baru ini menjadi kebiasaan. Training Basic Mentality yang berdasarkan pada 7 Habit yang ditanamkan oleh Presdir Adicipta Inovasi Teknologi, Guntur Gozali, menjadi terasa manfaatnya sebagai pengasah mental untuk menjadi insan yang baru. Penekanan pada nilai-nilai perusahaan commitment, Integrity, Synergy, Respect dan Inovation, menjadi fondasi yang memperkokoh pembentukan mental karyawan yang luar biasa. Bahkan kalau saya boleh bilang, ada kebutuhan untuk melakukan refreshment penanaman nilai-nilai ini secara berkala. Kalau kita bisa menjalankan selama 10 minggu, maka ini semua akan menjadi kebiasaan yang positif. Ini semua adalah suatu proses pembelajaran, ya pembelajaran oleh semua pihak baik itu dari sisi Manajemen maupun Karyawan. Manajemen belajar untuk memberikan trust kepada karyawannya dan memperlakukan karyawan secara positif dimana karyawan itu bisa dikembangkan seperti teori Y yang dikembangkan oleh Douglas McGregor dimana  akan bekerja dengan sendirinya tanpa perintah atau pengawasan dari atasannya. Tipe Y ini adalah tipe yang sudah menyadari tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Karyawan juga harus belajar untuk menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang yang bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya tanpa harus diperintah atau diancam akan diberikan sanksi.

Apa keuntungan yang bisa AdIns dapatkan:

·       Menjadi added value dalam proses rekrutmen calon kandidat. Perusahaan menjadi pilihan yang dicari pelamar.

·       Karyawan memiliki Work Life Balance yang baik. Kebahagiaan dalam pribadi dan keluarga menunjang peningkatan produktifitas kerja.

·       Meringankan biaya operasional perusahaan

·       Meminimalkan masalah terkait kebutuhan tempat kerja.

·       Memungkinkan membuka bisnis di berbagai lokasi baik dalam maupun luar negeri.

·       Menjadi inkubator berdirinya bisnis dari karyawan AdIns sebagai partner dari AdIns. Dengan demikian jumlah karyawan bisa ditekan sekecil mungkin. Penghematan berbagai biaya ini bisa dialokasikan sebagai insentif untuk pengembangan partner bisnis dengan karyawan.

Bila mimpi ini benar-benar menjadi kenyataan, maka ini akan menjadi berkat yang luar biasa buat AdIns. AdIns akan menjadi perusahaan yang slim, lincah, memiliki jaringan yang lebih kuat dan lebih produktif tentunya.. Dengan demikian tingkat sustainability perusahaan menjadi semakin tinggi. 

Mari kita wujudkan mimpi ini, bagaimana dengan anda?

Ditulis oleh: Andrey Fifo, medio April 2020 dari sudut gudang rumah.

Anda Mungkin Tertarik Untuk Membaca:

  1. Faceshield Untuk Melawan COVID-19
  2. Bantuan Sosial Dari AdIns Karena Pandemi Virus Corona
  3. Menjadi Berkat Ditengah Pandemi Corona Virus
  4. ADINS – OCBC Rapat Perdana (Kick Off Meeting) Secara Online Dalam Rangka Implementasi PROFIND
  5. Inovasi Melampaui Dua Dekade – Ulang Tahun AdIns ke 20
  6. Bakti Sosial dari AdIns untuk Para Tenaga Medis
  7. Work From Home COVID 19: Berkat Untuk AdIns Dibalik The Power of Kepepet
  8. AdIns Seratus Persen Work From Home

Author :

Ad-Ins

Published date :

06 Mei 2020